RASA CEMAS


Rasa Cemas tidak pandang jenis kelamin, strata sosial dan ras.

     Kecemasan basa diawali setelah suatu peristiwa, percakapan,berita dan lainnya serta dimulai tanpa tanda peringatan. Emosi dan stres juga menjadi trigger bagi rasa cemas. Andaikan saja semua orang dapat mengenali rasa cemas akan tiba maka semua pemicu rasa cemas akan dihalau atau dihindari. Seseorang yang menderita kecemasan dengan hebatnya biasanya mengalami sesak nafas.
.
     Lingkungan sosial maupun hubungan kekerabatan juga merupakan faktor eksternal yang sanagat memungkinkan rasa cemas terjadi. Pengendalian rasa gelisah dibutuhkan untuk menghalau rasa cemas tadi. Pengetahuan, rasa percaya diri dan landasan iman adalah kunci pas yang mampu membuka tekanan rasa cemas bila sekonyong-konyong datang. Situasi saat seseorang ingin menyendiri sambil merefleksikan masalah dan solusi persoalannya namun di waktu yang sama ia berada di tengah situasi yang tidak memungkinkan untuk menyendiri ini disebut dengan jebakan rasa cemas.

      Tidak sedikit orang terpaksa harus tergantung kepada obat medis namun tak jarang pula dijumpai hasil diagnosa yang kurang teliti, buruk efeknya. Kecemasan itu tetap sebab sumber masalah tidak mendapatkan jalan keluar.    

8 Sikap menghindari rasa cemas

.

Tekanan Sosial

Ketidakjelasan seseorang terhadap sistem nilai yang berlaku dimana dirinya berada, mengundang rasa tidak percaya diri, kekuatiran dapat mengecewakan orang lain hingga dapat memupuskan harga diri. Gengsi atau martabat pada strata sosial tertentu menurun kadarnya apabila tidak mampu dipenuhi.  

Logika Zero Point Zero ( 0,0 )

Orang dengan kecemasan akibat cenderung berpikir cukup mendalam tentang subjek tertentu tetapi tidak berkuasa untuk mengubah situasi, Sebagai contoh, seseorang yang secara mendalam berpikir tentang situasi politik dan dampaknya namun ia bukanlah seorang politikus atau pejabat pembuat keputusan terkait soal ini.

Rasa tidak Percaya

Sikap curiga untuk saling mencurigai jika terus di kembangkan akan mendongkrak rasa tidak percaya. Tidak percaya kepada siapapun baik dalam lingkungan kerja, keluarga bahkan terhadap pasangan hidup. Cemburu buta istilah yang sering di dengar adalah salah satu bentuk rasa tidak percaya kepada pasangan hidup dan akibatnya berdampak buruk terhadap hubungan itu sendiri,
  
Tidak Memiliki Motivasi

Seringkali cita-cita dianggap hal sepele dan milik anak kecil. Cita-cita dianggap sesuatu yang fantasia atau muluk-muluk. Suatu saat seorang yang telah dewasa saat ditanya tentang cita-citanya, ia balik menertawakan pertanyaan sejenis itu. tanpa disadari bahwa cita-cita adalah pondasi dari pencapaian jati diri. Cita-cita atau Visi inilah yang akan menggerakan segala upaya sebagai misinya untuk meraih segala keinginan. So, Motivasi is so simple, Bercita-citalah !

Bising , Cahaya dan Bau

Rasa kesal akibat suara, cahay dan bau seringkali menimbulkan kemarahan. Sesuatu yang terlalu aktif telah menjadi gangguan yang tak dapat ditolelir. Sama halnya dengan kepekaan indera mata dan telinga pada tiap orang berbeda. Akibatnya pada situasi tertentu seseorang sudah merasa terganggu sedangkan orang yang lain belum terganggu.Sebagai contoh

Alkohol

Riset membuktikan bahwa akibat kecanduan alkohol mengakibatkan gangguan sistem pencernaan, intelegensia dan  libido. Pecandu alkohol umumnya membawa efek alkohol dalam tubuhnya pada kisaran 10 sampai 15 jam. Dari rentang waktu yang panjang inilah jika dikurangkan dengan jam hidup per orang per hari hanya 24 jam maka hanya tersisa 9 hingga 12 jam waktu sadarnya.

Insomnia

Ketika kita tidak bisa tidur otak kita tidak bisa beristirahat. Seluruh rangkaian otomatis organ tubuh untuk perbaikan,penggantian dan pembuangan terhenti. Rangkaian kerja otomatis organ tubuh ini dapat bekerja sempurna saat seseorang tertidur dengan pulas.  



     Keunikan orang cemas adalah mereka cenderung memiliki kepekaan dan tingkat IQ yang lebih tinggi.Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan pikiran cemas juga telah dikaitkan dengan tes IQ yang lebih baik dan memiliki lebih banyak empati.

KARMA

Apa itu Karma? 

Karma (bahasa Sanskertaकर्म Tentang suara ini berarti " tindakan " . Hal ini setara dengan hukum Newton tentang "setiap tindakan harus memiliki reaksi ". Ketika kita berpikir, berbicara atau bertindak kita memulai sebuah kegiatan yang akan bereaksi sesuai kekuatan alam dan manusia yang ada disekitar kita. Hasil reaksi kegiatan ini mungkin diubah, berubah atau ditangguhkan sebagai suatu reaksi yang kita alami.

Karma itu hukum sebab dan akibat bukanlah " hukuman ", tetapi sepenuhnya untuk kepentingan pendidikan atau pembelajaran.

Seseorang mungkin tidak lepas dari konsekuensi dari tindakannya, tapi ia akan menderita jika ia sendiri telah membuat kondisi matang untuk penderitaannya. Ketidaktahuan hukum tidak ada alasan apakah hukum adalah buatan manusia atau universal. 


Karma sebagai  Perilaku 
Apa yang kau tabur, itulah yang kau tuai". Hal ini biasa disebut "Hukum Sebab Akibat".
  Apapun yang kita tempatkan di alam semesta adalah apa yang akan datang kembali kepadamu.
Jika meinginkan Kebahagiaan, Damai, Cinta, Persahabatan .... mulailah dari dirimu sendiri.

Karma sebagai Kesadaran
 Hidup bukan Sulap, hidup butuh partisipasi diri.
Tubuh ini adalah salah satu bagian dari alam , nyata ataupun tak nyata.
Apapun yang mengelilingi kita adalah petunjuk bagi batin kita.
Jadilah dirimu sendiri,dengan apa yang kau miliki, pikirkan dan harapkan

Karma sebagai Alam Semesta 
Di mana kau berada itulah Alam Semesta.
Ubahlah dirimu maka alam semesta dan manusia disekitamu berubah
Satu-satunya yang kita miliki DIRI, juga satu-satunya yang dapat dikendalikan penuh
Dimana hatimu berada itulah dirimu

AKU BUKAN WAGATA

Aku bukan Wagata
Lelaki sejati, sejati lelaki-laki
Merenda malam dalam semenit
Menari liar di lirih desah
Menimba segayung perawan
dari pusat bumi
lembah pusar ibunya

Wagata. pemilik 9 dermaga 
seratus kapal pesiar/
Berenang tenang dari sela gelombang. menyelam 
dan lebih dalam ke relung karang
geliat dalam gua dasar bumi.
Teriris, berdarah, perih 
oohhhh ...  Jangan berhenti wagata, jangan
dan ohhh jangan. Sebentar lagi dermagamu kan menjemputmu
sebelum karam di bibir pantai. Geliat ombak membuih panas namun
tak gerah, jepit namun tak gepeng 
terus dan terus
    penyet namun tak kempes 
Berbaringlah Wagata. tenang dan senyap hanya deburan
ombak liar usai badai di laut biru
Tenanglah tidurmu, Wagata 
Kesayangan Bunda Kebanggan Ayah
takkan ada cahaya pagi dan digin malam disana,
Seribu pujian Dewa Dewi melantun merdu
Selamat Bobo, Wagata Cinta Ayah Bunda  Tanpa sahabat
tanpa saudara, sendiri merongrong gelap.
Tak ada angin sebab matahari terbit di sembarang tempat.
Gelisah itu warisan dunia, cepat kayuh biduk jiwamu saat cahaya itu nampak.


Aku Oya, bukan Wagata



BERNAFAS

" Breathing is not just for oxygen; it’s now linked to brain function and behavior. "




   Ilmuwan Northwestern Medicine telah menemukan untuk pertama kalinya hubungan  irama pernapasan menciptakan aktivitas listrik di otak manusia dengan peningkatan penilaian emosional dan daya ingat atau memori recall.

Efek perilaku sangat bergantung pada apakah anda menarik napas atau menghembuskan napas melalui hidung atau mulut.

     Dalam penelitian ini, individu mengidentifikasi wajah ketakutan lebih cepat saat menghirup napas daripada menghembuskan nafas. Kenyataan lain, individu juga lebih mungkin mengingat sebuah objek pada saat menghirupu nafas dibanding saat menghembuskan nafas.
Efeknya menghilang jika bernapas dilakukan melalui mulut.

    " Salah satu temuan utama yang dramatis dari penelitian ini adalah bahwa ada perbedaan dalam aktivitas otak di amigdala dan hippocampus selama inhalasi dibandingkan dengan bernafas memlalui mulut, " ujar Christina Zelano, asisten profesor neurologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine. 
     "Ketika Anda bernapas dalam, kami menemukan Anda merangsang neuron di korteks penciuman, amigdala dan hippocampus di seluruh sistem limbik." lanjutnya.

Studi ini dipublikasikan 6 Desember dalam Journal of Neuroscience. Penulis dan peneliti senior Jay Gottfried, profesor neurologi di Feinberg mengungkapkan bahwasanya ditemukan perbedaan-perbedaan dalam aktivitas otak saat belajar pada tujuh pasien penderita epilepsi yang dijadwalkan untuk operasi otak. Seminggu sebelum operasi, dokter bedah implan elektroda ke dalam otak pasien untuk mengidentifikasi asal kejang mereka. Diperoleh data elektro-fisiologis langsung dari otak mereka. Sinyal listrik yang tercatat menunjukkan aktivitas otak berfluktuasi dengan pernapasan. Kegiatan ini terjadi di daerah otak, emosi, memori dan penciuman..

     Penemuan ini menyebabkan para ilmuwan menyimpulkan fungsi kognitif biasanya terkait dengan daerah otak khususnya pengolahan ketakutan dan memori yang  dipengaruhi oleh cara bernapas.