Showing posts with label KABBALAH. Show all posts
Showing posts with label KABBALAH. Show all posts

ARIZAL : Sang Penerus

Arizal adalah tokoh pendiri Lurianic Kabbalah, lahir di kota Yerushalayim pada tahun 1534. Terlahir dengan nama lengkap Yitzchok Luria adalah seorang Rabi.

Arizal dengan nama kecil Ari dalam usia yang masih sangat belia telah kehilangan ayah yang meninggal dunia. Dalam kebingungan setelah ditinggal pergi oleh suami, Ibu Arizal  memboyong putranya berangkat menuju ke Mesir untuk menemui saudara laki-lakinya disana.

Menetap di Mesir, Arizal mendapat pendidikan yang layak dan bertumbuh dewasa. Arizal mendapat pendidikan yang terbaik dari para Rabi yang ada di Mesir. Arizal menekuni pendidikan dengan serius dan hingga suatu saat Hashem ( Tuhan ) memberinya hikmat untuk memahami Taurat  lebih dalam dan semakin dalam. Arizal menerima lebih banyak dan lebih dalam pemahaman tentang Kabbalah. Semua kebijaksanaan dunia diungkapkan kepada Arizal. Dia memahami semua aspek Taurat. Dia tahu bahasa pohon dan bahasa burung. Apa pun yang merupakan kebijaksanaan, Arizal tahu. Dia menerima kebijaksanaan ini dari Hashem, dan itu merupakan hadiah istimewa.

Di titik hikmat tertentu, Arizal mendapat pesan bahwa ia harus pergi ke Tsfat untuk mengajar jiwa tertentu yang ada di sana. Diungkapkan kepadanya bahwa seluruh tujuannya datang ke dunia ini adalah untuk mengajar Rabi Chaim Vital.


Pada saat yang sama, Tsfat sudah menjadi pusat pembelajaran Kabbalah. Di bawah Ramak [Rabbi Moshe Cordovero] yang dihormati, pertumbuhan pembelajaran Kabbalah telah berkembang. Tsfat sudah menjadi ibu kota Kabbalah. Ramak adalah pemimpin sekolah Kabbalah. Semua rabi pada waktu itu belajar Kabbalah darinya. Di antara murid-muridnya adalah Rabi Eliyahu de Vidas, penulis " Reishit Chochma ", dan Rabi Chaim Vital.

Arizal tiba di Tsfat tak lama sebelum Ramak meninggal. Sebelum Ramak meninggal, murid-muridnya bertanya kepadanya, “Apa yang akan kita lakukan? Siapa yang akan mengajari kami perairan Kabbalah yang besar dan dalam? ” Ramak itu menjawab, “Siapa pun yang melihat tiang api ketika mereka membawa peti mati saya untuk dikuburkan akan menjadi penerus saya. Dia akan menjadi kelanjutan dari ajaran Kabbalah. " Di pemakaman Ramak tidak ada muridnya yang melihat tiang api. Satu-satunya yang melihatnya adalah Arizal dan dengan otomatis Arizal mengambil alih  otoritas di Kabbalah.

Arizal mulai mengajar Rabi Chaim Vital sebagaimana tujuannya  datang ke dunia ini hanya untuk mengajar Rabi Chaim Vital. Ada semacam persetujuan kesepakatan dengan Hashem bahwa segala sesuatu yang ingin diketahui oleh Rabi Chaim Vital, Arizal akan mengajarinya, seperti diceriterakan di atas, semua kebijaksanaan diturunkan kepadanya. Arizal mengatakan bahwa siapa pun yang ingin mempelajari Lurianic Kabbalah harus mempelajarinya melalui Rabi Chaim Vital.

Pengaturan ini hanya menimbulkan perbedaan pendapat, yaitu Rabi Chaim Vital tidak ingin menjadi siswa yang istimewa. Dia tidak memandang dirinya sebagai sesuatu yang istimewa, dia sama seperti orang lain. Anggapan ini kemungkinan besar karena kerendahan hatinya. 
Rabi Chaim Vital ingin agar kelas dibuka untuk semua yang ingin datang. 
Lalu pada akhirnya dikemudian hari dalam hidupnya Rabi Chaim Vital menyadari  bahwa ini adalah 'Chassidut Shel Shtut', yang berarti " kebenaran dinyatakan pada tempat yang salah ".

Selain perbedaan pendapat tadi, ada banyak orang ingin bergabung dan belajar rahasia Taurat yang diajarkan Arizal termasuk Alshech yang sebelumnya merupakan salah seorang guru dari Rabi Chaim Vital. Dia datang dan bergabung dan bukan melalui Rabi Chaim Vital sebagaimana pernyataan Arizal. 

Ketiga masalah ini bertentangan dengan keinginan Arizal namun kelasnya mulai " tumbuh dalam jumlah pengikut ". 

Mengapa Arizal tidak mau mengajar di depan umum ? 
Mengapa hanya mengajar satu siswa ?

Jawabannya adalah aspek Dinim atau Penilaian .
Segala sesuatu memiliki Dinim [penilaian]. Begitu juga dengan Hashem (Tuhan) saat pertama kali menciptakan dunia dan segala isinya, Disetiap bagian ciptaanNya, Ia menyatakan bahwa segala ciptaanNya adalah sempurna sebagai Dinim. 
Ini adalah cara segalanya berawal. Semakin penting hal baru, semakin besar Dinim.

Arizal sedang mengajarkan Rabi Chaim Vital rahasia baru Taurat yang belum pernah diungkapkan sebelumnya. Rahasia yang akan merevolusi Kabbalah,  merevolusi cara dunia dipahami. ... Dan datang dengan Dinim yang luar biasa.

Arizal ingin menjadikan rahasia rahasia ini untuk meminimalkan Dinim ini.

Tetapi mereka tidak mendengarkan Arizal'
Kelas Kabbalah bertumbuh namun melawan keinginan Arizal.
 Para siswa tidak mendengarkan dan terus semakin banyak orang untuk bergabung.
 'Chassidut Shel Shtut'




Arizal memperingatkan Rabbi Chaim Vital bahwa 
jika dia terus membawa orang ke kelas, sesuatu yang buruk akan terjadi.

Arizal menutup mata . Pada tanggal 5 Av (25 july 1572) dan dimakamkan di Tsfat.

Sebelum Arizal meninggal, murid-muridnya bertanya kepadanya, “Rabi apa yang akan kita lakukan? Siapa yang akan mengungkapkan rahasia Taurat kepada kita?

Arizal menjawab, 
"Jika kamu layak, aku akan kembali untuk mengajarimu lagi."


Makamnya adalah tempat berdoa bagi seluruh bangsa Yahudi dan ribuan orang setiap tahun melakukan perjalanan ke makamnya di Tsfat untuk berdoa.

"Mikol Beisi Neeman Hu"

Vilna Gaon menjelaskan apa yang kita harus hadapi sekarang adalah karena kita tidak memiliki ramalan. Pada masa seorang nabi, orang akan pergi ke nabi dan mencari tahu apa yang harus mereka lakukan di dunia ini. Nabi akan memberi tahu mereka dan orang itu akan dengan senang hati memenuhi tugas uniknya di bumi ini.

" Mikol Beisi Neeman Hu [Dia dapat dipercaya di rumahku] " yang berarti Tuhan mengijinkan seseorang bisa memasuki semua kamar " Hikmat " dan gerbang " Kebijaksanaan Hashem ".


Kabbalah

 Kabbalah diumpamakan  seperti :

Seorang pemuda desa yang sederhana dan tak pernah menginjakkan kakinya ke kota besar dan tidak mengetahui segala sesuatu yang lain dari pada cara hidup yang di pedesaan yang sederhana. Makanan pokoknya adalah biji gandum tanpa olahan. Pemuda desa ini tidak tahu mengolah biji gandum  menjadi roti.   

Dia hanya memakan biji gandum seperti kebiasaan mereka.

Hingga suatu hari anak lelaki desa ini pergi ke kota. Di sana dia melihat beberapa roti yang terbuat dari tepung gandum. Dia bertanya, “Barang apa ini?” Penduduk kota menjawabnya, “Ini tepung gandum”.

Anak ini berjalan lagi hingga berhenti dihadapan dengan toko yang roti. Setelah dibelinya dan merasakannya lezat, iapun bertanya : "Terbuat dari apakah ini?" penjual itupun menjawabnya, "Dari gandum."

Setelah mereka membawanya dan memberinya hidangan kue dari meja bangsawan.  Ia pun bertanya dan jawab juru masak itu, "Itu terbuat dari tepung yang diremas dengan minyak dan madu. "'Ini adalah hal terbaik yang pernah aku rasakan! "Wow! Terbuat dari apa ini?" Dan jawab juru masak itu : "Ini juga terbuat dari gandum".

"Yah," kata bocah desa yang bodoh itu, "karena aku makan gandum, pada dasarnya aku punya semua ini. Jadi aku tidak membutuhkannya."

Karena itu adalah pola pikirnya, ia kehilangan hal-hal yang lebih baik dalam hidup.

Demikian juga seseorang yang hanya mempelajari bagian-bagian Taurat yang terungkap dan merasa cukup untuk memahaminya sehingga  kehilangan bagian Taurat yang lebih dalam dan lebih bermakna.

Ada 4 tingkatan pemahaman atas Taurat agar seseorang dapat memaknainya lebih dalam dan semakin dalam.
Empat tingkatan pemahaman atas Taurat sebagai Firman Allah  adalah

  1. Pshat : adalah hukum dasar tentang dunia fisik. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kerusakan, perselisihan moneter, dan apa pun yang berhubungan dengan dunia fisik. Pemahaman ini adalah bekerja di wilayah karakter Anda dengan mengemban kualitas interaksi dengan orang lain, dan penyelarasan emosi Anda agar sejalan dengan apa yang diinginkan Hashem (Tuhan).
  2. Drush adalah eksegesis pemahaman sederhana. Pemahaman ini adalah bekerja di wilayah karakter Anda dengan mengemban kualitas interaksi dengan orang lain, dan penyelarasan emosi Anda agar sejalan dengan apa yang diinginkan Hashem (Tuhan).
  3. Remez adalah alat untuk membantu untuk memahami sesuatu lebih dari apa yang tertulis. Ini sesuai dengan kemampuan intelektual seseorang.
  4. Sod adalah bagian yang tertinggi pada wilayah spiritualitas dengan memahami, mengalami, menghubungkan jiwa (Neshama) kepada Hashem ( Tuhan yang berkuasa atas langit dan bumi

7 Hal Utama Kontemplasi Kaum Essene

1. "Diam dan ketahuilah bahwa Aku adalah Tuhan."

2. "Aku adalah hukum yang tak terlihat tanpa awal atau akhir."

3. “Semua penderitaan pria (dan wanita) disebabkan olehnya tanpa kita; karena apa yang ada di dalam kita tidak akan pernah membuat kita menderita. Tidak ada yang bisa hilang atau diambil. ”

4. “Hidup sebagai Budak adalah timbangan kebahagiaan menurut apa yang engkau harapkan terjadi.menimpa dirimu. Hidup menurut kehendak Tuhan adalah Pembebasan. ”

5. "Ketahuilah apa yang menjadi milikmu, dan apa yang bukan milikmu dan jika engkau menginginkan dan mencari yang bukan milikmu, maka engkau pasti kehilangan apa yang engkau miliki"

6. “Jika kamu akan memiliki hidup yang kekal, berpeganglah teguh pada kekekalan di dalam dirimu dan bukan pada bayang-bayang dunia dan manusia yang memiliki benih kematian.”

7. “Maka janganlah kamu menukar yang kekal dengan yang mati .”

“Carilah Tuhan dan hiduplah.” (Amos 5:4)”

ADA dan TIADA

Dua kata ini untuk para filsuf kondang merupakan akar perdebatan panjang yang  tak berujung pada kata sepakat. Sepakat dan tidak sepakat miliki nilai yang sama pada tema Ada dan Tiada. Pada awalnya Tiada menjadi Ada setelah Ada menjadi Tiada. Semakin rumit digambarkan dengan pernyatan  “ Ada adalah Tiada dan Tiada itulah Ada “

Mengutip lirik lagu yang dinyanyikan oleh January Christy “ … ada dan tiada hanya kata semata .. “ memang benar jika kita coba untuk membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia atau Wikipedia. Kita akan diperlihatkan makna kedua kata tersebut. Menyelami lebih dalam dari sekadar makna kedua kata tadi dan mendekatkannya pada realitas hidup maka kata Ada dan Tiada menjadi suatu nilai. Bumi tempat kita berpijak pada awalnya Tiada lalu bumi itu Ada namun setelah Ada bumi ini akan diTiadakan. Kitapun Tiada pada awalnya lalu Ada pada ruangnya dan akan Tiada oleh waktu. Pertanyaan yang timbul adalah apakah kita sebagai manusia hanyalah sebuah kata atau manusia sebagai nilai. Memang manusia hanya sebuah kata tetapi juga nilai sebab kata tanpa nilai atau makna adalah kegilaan sedangkan nilai tanpa kata adalah keheningan.

Manusia dituntut menjadi sebuah kata yang bernilai. Manusia mesti berakhir pada Kata yang tahu menilai makna Ada dan Tiada. Manusia tak pandang siapapun dia memiliki linimasa Tiada - Ada setelah Ada - Tiada. Namun apakah kita sebagai manusia paham akan nilai kita sebagai sebuah kata ?. Permukaan bumi ini terlalu luas bagi pengembaraan kita tetapi terlalu sempit untuk memaknainya. Jka kita datang dari Utara dan terus menyusur ke Barat hingga di Timur, kelak akan kembali ke Utara. Adakah nilai dari pengembaraan ini ? Apakah kelana panjang ditempat terbenamnya matahari telah kau temukan Ketulusan ? Ataukah di tempat bintang biduk berlabuh ada sekeranjang penuh kasih sayang. Apakah mungkin juga kau temukan Kebenaran saat matahari terjaga. Atau juga mungkin hanya cerita untuk diceritakan kembali sebagai pengalaman bertutur.

“ Isseng Alenu “

Penggalan kata bujak yang berasal dari daerah Bugis yang bermakna pengenalan diri, jauh lebih tegas dari polemik Ada dan Tiada para filsuf barat untuk menegaskan makna manusia dan kemanusiaanya. Kata yang disetarakan kepada manusia adalah nilai dan hakikat manusia itulah nilai kemanusiaan.
Sahabat, selamat berkelana.


16 Elul