Showing posts with label FOTO. Show all posts
Showing posts with label FOTO. Show all posts

LEANG NOSTALGIA






 

Masih seperti kemarin, seperti bulan lalu, tahun lalu

ternyata semua berubah 

ceritanya berubah, alasannya berubah 

tak ada lagi kata "Mimpi jadi kenyataan " 

sebab 

Kenyataan hanya tinggal mimpi 

Perampok itu telah merampas batas sejarah dan budaya

Sekeping leang jadi setumpuk uang

setumpuk uang itu harga diri.

 




KANJA'KANJARA'



  Maksud hati memeluk gunung
apa daya tangan tak sampai
Maksud hati meminta uang tambahan
alasannya belum sembuh
ouuch....
mau dibawa kerumah sakit, 
takutnya kena corona 
malah menjerit dan meronta 
( orang Makassar bilang Kanja'kanjara' ) 

PELAN SAJA


Kuatir memang milik manusia
Rasa kuatir adalah identitas jiwa.

Solusi kuatir;
Menyerahkan seluruh rasa kuatir
hanya kepada Tuhan

Disini, ada exploitasi kekuatiran
Kuatir akan musuh tak nyata
yang akan mencabut nyawa dengan penuh sengsara

 Siapa menabur angin ia akan menuai badai
Siapa menabur duri tak akan mungkin ia menuai padi 

SETAN

Tradisi Kristen menjelaskan setan atau iblis adalah malaikat yang palong indah di surga yang pada akhirnya memberontak melawan Allah hingga akhirnya terbuang. Penjelasan tentang Setan atau iblis memang tidak detail di dalam Alkitab namun dalam personifikasi nabi Yesaya yang mengejek raja Babel yang disebut Helel ben Shachar ( הילל בן שׁחר ). Helel yang dalam terjemahan Ibrani berarti " Bintang Pagi atau Putra Fajar ". Hal ini dapat kita temukan sepanjang Kitab Yesaya 14 : 1 - 30 dengan perikop " Ejekan Raja Babel " ( Alkitab TB LAI ). Secara gamblang Nabi Yesaya mengejek raja Babel seperti dapat kita baca pada Yesaya 14 :5 - 29. Perikop ini memang tidak secara jelas dan tegas tentang setan tetapi ejekan ini ditujukan seseorang yang ingin menjadi Tuhan, Maha tinggi dan Maha Kuasa.    

Yesaya berbicara kepada Helel ben Sachar sebagaimana keinginan raja Babel ingin menggapai surga dalam keangkuhannya lalu pada akhirnya Tuhan akan membawa ke Sheol ( ujung jurang yang jauh ). Perlu dipahami bahwa Nabi Yesaya pada perikop ini tidak berbicara tentang Setan tetapi berbicara pada seorang raja. Ejekan ini secara langsung diarahkan kepada bangsa Israel sebagai teladan dan penjelasan akan sikap manusia yang meniru keinginan Iblis atau Setan yang ingin melampaui dan berkuasa seperti Allah. Pesan Iman kepada bangsa Israel, barang siapa yang melakukan ini akan menerima ejekan dan hukuman seperti raja Babel מלך בבל ; melekh bavel ) (14:4 )
Interpretasi perikop ini memiliki dua pendekatan makna yaitu larangan cara hidup orang beriman bagi bangsa Israel dan sangsi yang akan menjerat bagi bangsa Israel yang berperangai seperti Raja Babel. Makna kedua, secara tersamar Nabi Yesaya menjelaskan tentang nasib malaikat terindah di surga mengalami peristiwa mengenaskan akibat pemberontakan yang dilakukannya.   


Kisah sejenis dapat dianggap perulangan dari kisah Ugaritic, Baal- Athar, yang mengisahkan seorang bawahan Ilahi dihukum akibat ingin mengkudeta Dewa Kanaan dan ini juga terdengar seperti Mitos Timur Dekat Kuno tentang konflik Politeistik
Jika Nabi Yesaya mengejek Helel ben Sachar dengan keangkuhannya dan akibat yang akan akan dialaminya berakhir seperti personifikasi Ular ( nachash ; נחשׁ ) pada kitab Kejadian 3 : 1. Ular tetaplah ular sebagai binatang yang diciptakan Tuhan namun perbuatan yang dilakukan Iblis dalam perwujudan ular " lebih licik daripada semua mahluk di ladang " (hayat ha'sadeh ; חית השׂדה) dan dengan perutmu engkau akan menjalar serta debu tanah akan kau makan sebagai kutukan Tuhan.

Ular manakah yang Setan ?

Penggunaan gaya bahasa metafora  dalam Alkitab dan akibat transliterasi dari Alkitab Ibrani ke Septuaginta terlalu sering pilihan majas menimbulkan perbedaan. Mengenai Setan sebagai ular dan naga bukan menunjuk kepada ular yang ada di hutan, sawah atau anaconda. Ular yang hewan sesungguhnya adalah hewan rabun sebab bola matanya tertutup oleh kotoran oleh karena matanya tak pernah tertutup. Dalam keadaan rabun, ular memiliki sensor panas dari lidah yang dijulur-julurkan dan ia memiliki perangkap dan racun saraf untuk melumpuhkan mangsanya. Ular juga mampu memangsa sesuatu yang ukurannya bisa lebih besar 10 kali lipat bahkan lebih dari ukuran tengkorak kepalanya. Ular termasuk hewan yang mampu berkembang biak dengan populasi yang lebih dari 50% dalam habitatnya. Kelebihan inilah yang diseumpamakan dengan setan. Sekali lagi saya katakan bahwa  setan bukanlah ular yang masuk kerumah kita tetapi sifat dan kelebihan ular sebagai suatu perbuatan yang negatif.

Pada rujukan Kitab Yesaya 27 :1,  Tuhan akan menghukum Leviathan ( livyatan ;  לויתן,  ) ularyang melarikan diri sambil berputar ( livyatan nachash 'agalaton ; לויתן נחשׁ עקלתון). Kitab Mazmur 74 : 12 -14 , Tuhan sendiri yang akan memecahkan kepala ular atau livyatan sang monster kekacauan.
Septuaginta Yunani menyebut ular yang di Taman Eden (Kejadian 3 : 1 LXX ) sebagai Ophis ( ὄφις ).  





KEJADIAN 13


Dalam Kejadian 13 Allah menegaskan kembali tentang janji tanah yang dikatakanNya kepada Abraham dan keturunannya: “Lihatlah dari tempat di mana Anda berada, ke utara dan ke selatan, ke timur dan ke barat dan ke barat; untuk semua tanah yang kamu lihat, aku akan berikan kepadamu dan untuk keturunanmu selamanya. " (Kej. 13: 14-15). Kata-kata Ibrani yang digunakan untuk empat arah di mana Abram seharusnya mengarahkan pandangannya adalah: utara (tzafonah- צָפֹנָה), selatan (negbah- נֶגְבָּה), timur (kedmah- קֵדְמָה) dan barat (yamah- יָמָּה).
  

Akhiran "ה" (terdengar seperti "ah"), seperti yang muncul di akhir kata-kata Ibrani di atas, menandakan arah (mirip dengan bahasa Inggris "ke selatan" misalnya). Bahasa Ibrani alkitabiah memiliki fisik yang kuat, dan kata-kata ini menggambarkan lebih dari sekadar arah:

- " Negba " - "ke selatan" -Literally berarti "ke Negev ", wilayah padang pasir Israel selatan.
- " Yama " - "ke barat" - Laut adalah " ubi " dalam bahasa Ibrani, jadi secara harfiah berarti "ke laut", yang terletak di sebelah barat Israel.
- " Kedma " - "di sebelah timur" - Dalam Alkitab Ibrani, Allah menanam sebuah taman di Eden "mi kedem " - di Eden di sebelah timur (Kej. 2: 8).
- “ Tzfona"-" ke utara "- Terhubung ke gunung Zaphon di Suriah. 

Sumber :http://bit.ly/37MywVB