Showing posts with label NUMEROLOGY. Show all posts
Showing posts with label NUMEROLOGY. Show all posts

GEMATRIA

Istilah Gematria telah terlihat di kamus bahasa Inggris pada abad ke 17. Kata " Gematria" di adopsi dari sebuah karya terjemahan Giovanni Pico della Mirandola, pendiri tradisi Kristen Kabbalah yang pada akhirnya 900 tesis hasil karyanya dilarang untuk beredar pada lingkungan gereja. Hal ini terjadi sebab Kabbalah  yang berasal dari Judaisme dianggap sebagai sekte atau bidat dari gereja.


Gematria ( ɡəˈmeɪtriə: bahasa Inggris )  adalah istilah dari bahasa Ibrani (  גמטריא atau גימטריה, jamak גמטראות atau גמטריאות, gematriot : bahasa Ibrani ) dengan pengertian bahwa 
gematria merupakan kode alfanumerik untuk menetapkan nilai bagi setiap kata atau frasa berdasarkan huruf pada kata atau frasa tersebut



Kata Gematria oleh para ahli bahasa dianggap merupakan istilah yang diadopsi dari bahasa Yunani. Ada yang beranggapan bahwa gematria adalah ( γεωμετρία : geōmetriā )yang berarti "geometri" pada pendekatan keilmuan matematika. Pendapat lain beranggapan kata gematria adalah ( γραμματεια : grammateia ) yang berarti "pengetahuan menulis". 

  • Sementara pendapat ahli lainnya mengatakan bahwa Gematria berasal dari suatu sistem kode alfanumerik atau sandi Assyro-Babilonia-Yunani yang kemudian diadopsi ke dalam budaya Yahudi. Sistem serupa  dengan gematria telah digunakan dalam bahasa dan budaya Yunani dengan istilah  Isopsephy Yunani, dan kemudian menjadi ilham bagi gematria Ibrani, angka abjad Arab, dan gematria Inggris. Sebagai contoh gematria Ibrani yang terkenal adalah kata chai yang berarti "hidup" dan terdiri dari dua huruf yang ( dikalkulasikan kedalam tabel Mispar Gadol di bawah), dalam penjumlahannya didapat hasil kata ini senilai 18. maka angka 18 dianggap sebagai "angka keberuntungan bagi  orang-orang Yahudi. 
Gematria klasik Yahudi menghasilkan dua bentuk penilaian yaitu bentuk pertama hasil perhitungan gematria membentuk sebuah metode hermeunetik sebagaimana dapat terlihat di sepanjang literatur rabinik. Hasil gematria yang kedua membentuk sebuah pola mistik atas praktek perilaku sosial dan ritual keagamaan bagi kaum Kabalistik.
Kerumitan perhitungan dengan penuh ketekunan dibutuhkan untuk mengubah suatu kata atau frasa kalimat diubah menjadi sebuah angka atau nilai lalu angka yang telah diperoleh disejajarkan pada sebuah nilai kebutuhan untuk mencari materi atau benda yang sama dengan nilai tadi sebagai bentuk fisik atau simbol yang sejajar. 

Sikap tertutup dan dengan kegiatan yang dilakukan jauh dari keramaian menjadikan pengetahuan gematria menjadi tak lazim dan miskin peminat bagi pelajaran gematria.
Hingga tak jarang, rekaan ibarat puzzle " serupa tapi tak sama " pendekatan kalkulasi gematria atas kata menjadi angka, angka menjadi nilai, nilai merujuk sifat dan bentuk lalu sifat dan bentuk merujuk pengertian dilakukan orang orang berbeda zaman dengan sembrono.

Ada banyak contoh gematria dalam bahasa Arab, Spanyol dan Yunani dikoreksi oleh tulisan karya  Abraham Abulafia, beberapa Hasbic Rebbis juga menggunakannya, meskipun jarang, untuk Yiddish. Sebab bahasa utama untuk perhitungan gematria selalu harus menggunakan bahasa Ibrani dan, pada tingkat lebih rendah adalah  bahasa Aram. 

Tabel Nilai Mispar Gadol dapat dilihat seperti gambar di bawah













Nilai vokal Ibrani biasanya tidak dihitung, tetapi beberapa metode yang kurang dikenal termasuk vokal juga. Nilai vokal yang paling umum adalah sebagai berikut (nilai alternatif yang kurang umum, berdasarkan jumlah digit, diberikan dalam tanda kurung) dengan tabel berikut :





NUMEROLOGY

Apa itu Numerologi ?
Tulisan ini saya buat karena seorang teman melalui email menanyakan kepada saya tentang :

Apakah numerologi itu ilmu tentang bilangan atau angka yang berhubungan dengan matematika ?

Numerologi tidak sama dengan Number Theory versi matematika, walaupun keduanya membahas tentang bilangan atau angka. Pendekatan Number Theory lebih kepada bidang matematika sedangkan Numerology melakukan pendekatan spiritual melalui angka atau bilangan.

Numerolgy mulai dikembangkan lebih kurang 10.000 tahun lalu oleh para filsuf Yunani. Pythagoras  (569 - 470 Sebelum Masehi) dan St. Agustinus dari Hippo (534 - 430 Sebelum Masehi ). Menurut Phytagoras bilangan dalam konsep matematika lebih "praktis", lebih mudah untuk diatur dan diklasifikasi daripada bilangan dalam konsep fisik, mereka memiliki aktualitas yang lebih besar. 
St Agustinus dari Hippo (354–430 M), menulis: "Bilangan adalah bahasa universal yang ditawarkan oleh dewa kepada manusia sebagai konfirmasi kebenaran."  Kemiripan pandangan St. Agustinus  dengan Pythagoras adalah bahwa segala sesuatu memiliki hubungan numerik dan terserah pada pikiran untuk mencari dan menyelidiki rahasia hubungan-hubungan ini atau meminta untuk diungkapkan oleh rahmat ilahi. 

Tahun 325 Masehi, Konsili Nicea Pertama, penyimpangan dari kepercayaan gereja negara digolongkan sebagai pelanggaran sipil di dalam Kekaisaran Romawi. Numerologi tidak disukai dan dianggap sesat oleh otoritas Kristen saat itu karena numerolgy dianggap sebagai salah satu bidang kepercayaan yang serupa dengan astrologi, ramalan dan sihir. 

Terlepas dari upaya gereja untuk melakukan pembersihan agama terhadap pengeruh okultisme ini, signifikansi pendekatan numerology sampai sekarang masih tetap terlihat, Sebagai contoh : angka "suci" ,"angka Yesus", angka anti christ, numerologi masih digunakan setidaknya di kalangan Ortodoks Yunani konservatif. Terlepas dari penolakan gereja terhadap numerologi, ada argumen yang dibuat untuk kehadiran numerologi dalam Alkitab misalnya, angka 3 dan 7 memiliki makna rohani yang kuat dalam Alkitab. Contoh paling jelas adalah penciptaan dunia dalam 7 hari. Yesus bertanya kepada Tuhan 3 kali apakah ia dapat menghindari penyaliban dan disalibkan pada pukul 3 sore. 7 tahun adalah masa panjang kelaparan dan peristiwa-peristiwa lain yang dipaksakan Tuhan dan kadang-kadang diikuti oleh angka 8 sebagai simbol perubahan.

Beberapa teori alkemis turut dipengaruhi oleh numerologi, sebagai contoh, ahli alkimia Persia-Arab Jabir ibn Hayyan membingkai eksperimennya dalam numerologi rumit berdasarkan nama-nama zat dalam bahasa Arab.  Hingga Numerologi menonjol dalam Wacana sastra Sir Thomas Browne tahun 1658 The Garden of Cyrus. Sepanjang halamannya, penulis berusaha untuk menunjukkan bahwa nomor lima dan pola Quincunx yang terkait dapat ditemukan di seluruh bidang seni, dalam desain, dan di alam - terutama botani.




Pengarang buku numerologi Ruth A. Drayer, yang berjudul " The Power in Numbers " mengatakan bahwa sekitar awal abad ke 20,  Ny. L. Dow Balliett menggabungkan karya Pythagoras dengan referensi Alkitab sementara Juno Jordan, membuat numerologi menjadi sistem yang sekarang dikenal sebagai Pythagorian, meskipun Pythagoras sendiri tidak ada hubungannya dengan sistem ini, Juno Jordan menerbitkan "The Romance in Your Name" pada tahun 1965, dengan membuat suatu sistem untuk mengidentifikasi apa yang ia sebut pengaruh numerologis kunci dalam nama dan tanggal lahir yang tetap digunakan sampai sekarang.

Ahli numerologi' lainnya termasuk Florence Campbell (1931), Lynn Buess (1978), Mark Gruner (1979), Faith Javane dan Dusty Bunker (1979), Kathleen Roquemore (1985) meluaskan penggunaan numerologi untuk menilai kepribadian hingga metode menggunakan numerologi 


Sekelompok ilmuwan berpendapat bahwa angka tidak memiliki signifikansi okultisme dan tidak dapat dengan sendirinya mempengaruhi kehidupan seseorang. Olehnya, para para ilmuwan ini  menganggap numerologi sebagai takhayul dan pseudoscience yang menggunakan angka untuk memberi subjek pada lapisan otoritas ilmiah.


Dua penelitian telah menyelidiki klaim numerologis, keduanya menghasilkan hasil negatif. Satu di Inggris pada tahun 1993,  dan salah satunya pada 2012 di Israel. Eksperimen Inggris melibatkan 96 orang dan tidak menemukan korelasi antara angka tujuh dan kemampuan psikis. Percobaan di Israel melibatkan ahli numerologi profesional dengan 200 peserta, dan dirancang untuk memeriksa validitas diagnosis numerologi dari ketidakmampuan belajar, seperti disleksia, ADHD, dan autisme. Percobaan diulang sampai dua kali dan masih menghasilkan hasil yang negatif.


Beberapa metode numerologi yang diapakai oleh para ahli numerolgy adalah



  • Gematria atau Alphabetic Systems
  • Helyn Hitchcock atau Latin Alphabet Systems
  • Phytagorean System
  • Chaldean System
  • Abjad System
  • Chinese numerology
  • Biblical Numerology
  • Significans numbers in Judaism