Langit putih kelabu di atasmu
Kisahkan tentang badai semalam dan
hujan dan petir dan gelisah ; tak ada mampu menolongmu
Alam tak lagi indah dan ayu, tak mau
tersenyum di tengah angkara.
gadah beliung berputar dari benua ke nusa
dari nusa ke samudera remukkan semua
semua yang terjaga dan tertidur : Achilles pun tak bisa
menyamaimu.
Tepi jurang ditempatku berdiri
jadi saksi sekaligus korban.
Tabik Tuan, apakah yang bangkitkan gerammu ?
bukankah semua berjalan sesuai takdirnya ?
ataukah kehidupan ini sungguh membosankan ?
ataukah dan ataukah, ; dalam gelita ada setitik cahaya,
dalam kemegahan ada setitik cela.
Lalu siapa yang harus menanggung hukumanmu ?
Adakah kesalahan ayah harus ditanggung putranya ?
dan semua berkata inilah karma ; benarkah ini ?
Ohhh ayahku, sungguh mulia perbuatanmu
hingga aku harus menanggung dosa dosamu ;buatlah
yang terbaik agar aku merasakan siksaan dan derita
panjang sebab aku anakmu
Turunlah ke parit-parit kehidupan ini
agar aku dapat merasakan kebusukan itu, lalu kusebarkan
di setiap ruang tanpa jengah dan rasa hina
Mengertilah kita semua telah salah.
salah berpikir,
salah bertindak,
salah merubah takdir.
" Tuhanku, aku mohon setitik cahayaMu,
lorong tempatku berjalan sungguh gelap dan pengap "
No comments:
Post a Comment