PATUNG MUSA ; Bentuk Kesalahan penafsiran


Patung Musa adalah ringkasan dari seluruh monumen, yang direncanakan tetapi tidak pernah sepenuhnya disadari sebagai makam Julius II. Patung karya Michelangelo yang di beri nama "Moses" adalah salah satu patung paling terkenal dalam seni Barat. Ini menggambarkan Musa yang dengan mulia memegang loh hukum setelah turun dari Gunung Sinai untuk kedua kalinya. 

Apa yang salah dengan patung ini ? 
Musa memiliki dua tanduk di atas kepalanya! 
Selama berabad lamanya jutaan orang di seluruh dunia percaya bahwa Musa memiliki tanduk di kepalanya.

Keluaran 34:29 Ketika Musa turun dari gunung Sinai --kedua loh hukum Allah ada di tangan. Musa ketika ia turun dari gunung itu--tidaklah ia tahu, bahwa kulit mukanya bercahaya  oleh karena ia telah berbicara dengan TUHAN."

Kesalahan penafsiran akibat terjemahan menciptakan bentuk ekspresi keliru. Lebih fatal karena hal itu terjadi sebuah karya kolosal dari seorang pematung Michael Angelo.  Ayat yang menggambarkan Musa turun dari Gunung Sinai menggambarkan wajahnya bercahaya menggunakan kata karan קרן.  dalam bahasa Ibrani. Kata ini dapat dibaca keren (קֶרֶן) yang berarti "tanduk" jika tidak ada kejelasan tanda vokal yang mengikuti konsonan. 

karya seni yang tersohor ini hanyalah sebuah contoh dari konsekwensi kesalahan terjemahan pada Alkitab. 

18 Elul  
    

7 Hal Utama Kontemplasi Kaum Essene

1. "Diam dan ketahuilah bahwa Aku adalah Tuhan."

2. "Aku adalah hukum yang tak terlihat tanpa awal atau akhir."

3. “Semua penderitaan pria (dan wanita) disebabkan olehnya tanpa kita; karena apa yang ada di dalam kita tidak akan pernah membuat kita menderita. Tidak ada yang bisa hilang atau diambil. ”

4. “Hidup sebagai Budak adalah timbangan kebahagiaan menurut apa yang engkau harapkan terjadi.menimpa dirimu. Hidup menurut kehendak Tuhan adalah Pembebasan. ”

5. "Ketahuilah apa yang menjadi milikmu, dan apa yang bukan milikmu dan jika engkau menginginkan dan mencari yang bukan milikmu, maka engkau pasti kehilangan apa yang engkau miliki"

6. “Jika kamu akan memiliki hidup yang kekal, berpeganglah teguh pada kekekalan di dalam dirimu dan bukan pada bayang-bayang dunia dan manusia yang memiliki benih kematian.”

7. “Maka janganlah kamu menukar yang kekal dengan yang mati .”

“Carilah Tuhan dan hiduplah.” (Amos 5:4)”

ADA dan TIADA

Dua kata ini untuk para filsuf kondang merupakan akar perdebatan panjang yang  tak berujung pada kata sepakat. Sepakat dan tidak sepakat miliki nilai yang sama pada tema Ada dan Tiada. Pada awalnya Tiada menjadi Ada setelah Ada menjadi Tiada. Semakin rumit digambarkan dengan pernyatan  “ Ada adalah Tiada dan Tiada itulah Ada “

Mengutip lirik lagu yang dinyanyikan oleh January Christy “ … ada dan tiada hanya kata semata .. “ memang benar jika kita coba untuk membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia atau Wikipedia. Kita akan diperlihatkan makna kedua kata tersebut. Menyelami lebih dalam dari sekadar makna kedua kata tadi dan mendekatkannya pada realitas hidup maka kata Ada dan Tiada menjadi suatu nilai. Bumi tempat kita berpijak pada awalnya Tiada lalu bumi itu Ada namun setelah Ada bumi ini akan diTiadakan. Kitapun Tiada pada awalnya lalu Ada pada ruangnya dan akan Tiada oleh waktu. Pertanyaan yang timbul adalah apakah kita sebagai manusia hanyalah sebuah kata atau manusia sebagai nilai. Memang manusia hanya sebuah kata tetapi juga nilai sebab kata tanpa nilai atau makna adalah kegilaan sedangkan nilai tanpa kata adalah keheningan.

Manusia dituntut menjadi sebuah kata yang bernilai. Manusia mesti berakhir pada Kata yang tahu menilai makna Ada dan Tiada. Manusia tak pandang siapapun dia memiliki linimasa Tiada - Ada setelah Ada - Tiada. Namun apakah kita sebagai manusia paham akan nilai kita sebagai sebuah kata ?. Permukaan bumi ini terlalu luas bagi pengembaraan kita tetapi terlalu sempit untuk memaknainya. Jka kita datang dari Utara dan terus menyusur ke Barat hingga di Timur, kelak akan kembali ke Utara. Adakah nilai dari pengembaraan ini ? Apakah kelana panjang ditempat terbenamnya matahari telah kau temukan Ketulusan ? Ataukah di tempat bintang biduk berlabuh ada sekeranjang penuh kasih sayang. Apakah mungkin juga kau temukan Kebenaran saat matahari terjaga. Atau juga mungkin hanya cerita untuk diceritakan kembali sebagai pengalaman bertutur.

“ Isseng Alenu “

Penggalan kata bujak yang berasal dari daerah Bugis yang bermakna pengenalan diri, jauh lebih tegas dari polemik Ada dan Tiada para filsuf barat untuk menegaskan makna manusia dan kemanusiaanya. Kata yang disetarakan kepada manusia adalah nilai dan hakikat manusia itulah nilai kemanusiaan.
Sahabat, selamat berkelana.


16 Elul 

MELIHAT DIRI SENDIRI

Fenomena di sekitar kita ini adalah bagian dari cara Yang Maha Esa mengajarkan kita pelajaran tentang hidup. Sebagian besar orang, mengalami kesulitan mendengar atau tidaka dapat menerima kritikan dari orang lain. Apalagi hal itu menyangkut kepentingan atau pandangan utama dan keyakinan.  Alam dan lingkungan sekitar sebenarnya turut menyerukan kritikan dalam bentuk realitas yang secara bersamaan mencoba untuk melakukan kritik. Alam menyuarakan kritikan dengan menunjukkan kekurangan kita dengan menghadirkan kita pada lingkungan buruk maupun baik. Jika anda berada pada lingkaran peristiwa yang mengerikan terkadang hanya sanggup menggumam “ oh, betapa mengerikannya itu. “. Sebaliknya, jika hal itu merupakan suatu peristiwa menyenangkan serta kitapun menggumam dengan tanda seru bahagia. Namun dibalik kedua peristiwa ini adakah pesan moral yang harus sanggup kita cerna sebagai kesadaran diri dalam persepektif Hikmat dan Kebijaksanaan yang Tuhan anugerahkan.

 Anda adalah apa yang Anda lihat “

Hollocaust adalah ending dari pembantaian orang Yahudi yang tinggal di Jerman pada tahun 1930-an. Orang Yahudi yang hidup di Jerman tak pernah membayangkan kemampuan orang Jerman  untuk membantai dengan darah dingin kepada mereka. Hal ini dikarenakan orang yahudi yang tinggal di Jerman merupakan generasi yang terdidik dan taat beragama hingga dalam kehidupan kesehariannya mereka lebih eksklusif berkumpul hanya dengan golongannya. Pembataian massal terjadi sebagai kekejaman umat manusia tetapi bagi orang Yahudi yang tinggal di Jerman tidak mampu melihat hal ini sebagai cerminan diri sendiri sebab hal itu tak pernah mereka lakukan atau mampu lakukan secara pribadi.
  
Hal yang sama berlaku untuk kebaikan .
Banyak dari kita yang sinis karena kita tidak pernah bertemu orang yang benar-benar suci atau benar-benar murni. Jadi, kita tidak percaya bahwa itu mungkin terjadi karena itu bukan bagian dari pengalaman kita sendiri. Namun jika kita mau sediakan waktu untuk sejenak merenungkan kenyataan yang terjadi sebagai pesan moral dari Tuhan melalui alam dan lingkungan. Tentu dapat kita pahami ini sebagai bentuk refleksi kehidupan, sisi buruk atau sisi baik dari diri kita. Kita hadir ditengah lingkungan buruk yang keburukan itu tak pernah kita lakukan. Kita melihat kebaikan dan kesucian yang terjadi sebagai kemustahilan akal budi karena hal itu tak pernah kita pikirkan. Reaksi pertama yang sering terlihat adalah kita mulai menyimpulkan peristwa tersebut sesuai volume otak dan ujaran emosional. " Inilah Kenyataan dan Inilah Diri Anda " nampak dengan jelas dalam sebuah kritikan Tuhan melalui Alam dan Lingkungan.

Kenyataan alam dan lingkungan sarat kritik dan pesan moral untuk kita dapat introspeksi diri. Kita mesti waspada akan kejahatan, bukan kejahatan yang akan dilakukan orang lain tetapi kejahatan yang sanggup kita lakukan. Kita mesti bersyukur dan terus berkarya akan kenyataan hidup kita. Bukan untuk merayakan kesuksesan akan keberhasilan atau kesenangan yang orang lain rasakan. Kita diminta untuk menghambat sekaligus menumbuhkan, menghambat keingan jahat yang ada pada diri kita sekaligus menumbuhkan kebaikan sebagi pohon yang rindang bagi sesama. Kita diminta untuk Begerak dan Berdiam Diri, bergerak sebagai agen kebaikan yang terus menerus menyuarakan hal positif sekaligus berdiam diri pada rancangan buruk dari akal dan budi sehingga tidak terjadi tindakan yang merugikan diri kita atau orang lain


15 Elul  di Makassar         

KONSISTEN

Potensi anda tidak terbatas. anda tidak terikat oleh peristiwa masa lalu anda atau oleh suara negatif dari dalam (atau di luar) diri anda sendiri. Jika sepertinya anda tidak mampu memenuhi potensi anda ingat bahwa frustrasi adalah tanda bahwa Anda ingin berubah. Namun, menjembatani kesenjangan antara ingin berubah dan mengambil tindakan adalah problem kepribadian. Penawar yang paling mudah untuk menghadapi tantangan itu adalah dengan melakukan gerakanatau langkah kecil.
Berikut ini langkah kecil dalam tradisi spiritual Kabbalah yang berusia 4000 tahun.

Setiap Perjalanan Dimulai Dengan Satu Langkah
Pikirkan kembali kehidupan anda sendiri :
Kapan anda mencapai kesusksesan. Apakah ketika Anda masih bersama orang tua di rumah ? Apakah yang disediakan oleh orang tua untuk mendukung anda meraih sukses?. Atau apakah ketika anda telah meninggalkan rumah orang tua ? Lingkungan pengasuhan di rumah orang tua dapat menjadi sebuah Zona Kenyamanan. Lingkngan rumah dalam pengasuhan membuat nyaman untuk dijelajahi sebab dukungan dan fasilitas tersedia. Namun pada kenyataan tantangan nyata dan pertumbuhan yang sebenarnya - dimulai ketika Anda meninggalkan zona kenyaman anda. Tantangan dihadapi sendiri untuk mencapai potensi dan kualitas diri. Sikap bias dalam konteks pola lama dalam zona nyaman tentu akan berubah wujudnya saat anda tidak lagi berada pada zona nyaman.
Tinggalkan zona nyaman lalu membuka diri dalam sebuah perjalanan baru walaupun tanpa pedoman mutlak untuk mengarahkan hidup. Pemandangan baru adalah sebuah pengalaman untuk menyesuaikan diri di luar zona nyaman.

Kesuksesan itu tidak terjadi dalam sebuah lompatan besar tetapi ini adalah pergeseran internal kualitatif. Perjalanan yang diawali oleh sebuah langkah kecil dari masa lalu ke masa depan atau dari kebiasaan lama menuju kepada tatanan kualitas diri yang baru. yang baru.

Percobaan dan Kesalahan Memerlukan Pergerakan Kecil
Repetisi dapat diartikan sebagai perulangan atau mengulang-ulang. Repetisi tidak serta merta membuat anda sukses tetapi menjadi paham letak kesalahan dan keburukan.    Setiap bentuk perulangan - untuk menguasai seni, musik, bahasa atau olahraga - adalah proses selangkah demi selangkah. Tidak ada yang menjadi ahli dalam semalam. Dibutuhkan langkah-langkah berulang, belajar dari kesalahan, dan mengembangkan kebiasaan baik dan praktik terbaik untuk unggul  
Hal yang sama dengan perjalanan hidup, belajar dan tumbuh melalui proses selangkah demi selangkah, melalui trial and error. Pengalaman dan pelatihan, menguji berbagai pendekatan yang berhasil atau tidak berhasil tanpa sadar anda telah mengembangkan metode sukses untuk menavigasi tikungan dan belokan kehidupan.

Reach Your Soul
Pergeseran perilakulah yang perkenalkan keyakinan tindakan untuk menyesuaikan diri dengan kekuatan batin anda. Bagian yang tidak bercacat dari diri yang dikenal sebagai jiwa digabungkan dengan kesadaran batin yang tumbuh, keyakinan perilaku akan menginspirasi jiwa dan membuatnya menjadi hidup. Maka Anda benar-benar dapat mengakses potensi besar.

Ketika anda mengambil langkah-langkah kecil dapat secara perlahan beradaptasi dan mengasimilasi pendekatan yang sehat dengan belajar dari kegagalan dan keberhasilan.  Langkah-langkah kecil ini membantu membangun rasa percaya diri dan ketahanan Anda.
Jika saatnya nanti, anda menemukan keahlian dan bakat pribadi, kesuksesana mungkin akan mengejutkan diri sendiri dengan seberapa besar potensi diri yang benar-benar dapat Anda miliki.

"Langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten akan hasilkan kesuksesan besar"