STAY with US


JANGAN DIKUNCI


HOAX itu punya tujuan


Video berdurasi 1 menit 9 detik diupload oleh seorang Citizen Jurnalism pada tahun 2007. Pembuat video ini oleh Eva Vikstorm yang diberi judul " Flying Object ". 

Tergerak hati saya untuk menulis lebih banyak tentang hoaks sebab sebulan terakhir saya menemukan begitu banyak berita palsu ( hoax ) atau disinformasi. Tak ada yang perlu disalahkan, apakah akibat android membuka pintu digital informasi terlalu lebar sehingga penggunanya demikian bebas merujuk berkas digital informasi secara mudah dan gampang. Atau pengguna android lagi euphoria menengok visual global di luar dirinya yang tak terkira. Era digital inipun terbukti telah mampu membuat benua dan samudera hanya sebatas jari telunjuk. Ini hanya menciptakan polemik yang tak berujung dan menguntungkan bagi para penyelenggara teknologi informasi digital.  

Manfaatnyapun tidak sedikit. Tentu anda sebagai pengguna android lebih mengerti jika dikatakan : lebih hemat, lebih praktis dan lebih cepat. Penulisan saya kali ini bukan membahas kerugian dan keuntungan tetapi pemanfaatan berkas informasi digital demi kepentingan orang perseorangan atau kelompok kelompok organisasi. Ada jutaan berkas informasi digital yang disimpan dalam beraneka website yang menyediakan ruang penyimpanan bagi siapa saja yang ingin memindahkan filenya dari perangkat keras dari pada terbuang percuma. 

Inilah tempat rekreasi digital yang amat indah bagi para peselancar dunia maya. Mungkin ini oleh-oleh yang saya bawa pulang. 
Saya mulai saja dari video yang sudah saya tag diatas. Video ini disinyalir direkam oleh sebuah kamera handphone jadul yang tanpa sengaja berada pada area percobaan uji senjata balistik. Jarak antara perekam gambar dan lokasi percobaan lebih kurang 5 - 10 km. Jangan heran jarak sejauh itu terlihat jelas sebab daerah ini adalah padang gurun, 
Awalnya pemilik gambar merekam suatu kegiatan yang berhubungan dengan penelitian hewan liar padang gurun pemakan serangga. Rekaman dilakukan berhubungan dokumen reportase penelitian. Rekaman di ulang beberapa kali karen terganggu oleh suara derau pesawat tempur yang berputar diarea tersebut. Perekamnya tertarik untuk mengubah arah rekaman setelah melihat puluhan pesawat berbadan lebar juga turut mengitari lokasi . Klik rekaman dimulai. salah satu pesawat tempur menembakkan peluru. Baaammm ... dan tolong amati akibat pemboman itu. Satu helikopter mendekat dan memberitahu melalui pengeras suara " Anda tidak berhak berada di wilayah milik milter negara dan serahkan rekaman yang anda buat kepada kami ". Perekam dan peneliti menjadi DPO oleh karena file rekaman tidak ditemukan. Peneliti dan perekam gambar merasa cukup aman apabila menyimpan file rahasia ini ke website citizen jurnalism  yang menampung berkas digital. Pada kisaran tahun 90-an beberapa media global merilis berita jatuhnya sebuah meteor menggunakan file ini sebagai sesuatu yang tanpa sengaja telah terekam. Audio dari video telah disenyapkan dan terganti dengan suara penyiar televisi. Pengunggah video ini menyangkali perbuatannya mengunggah atau memiliki rekaman video ini. Sementara pemilik asli rekaman ini tak pernah diketahui.


Anda percaya, saya pun juga percaya ! " Ini gambaran jelas jika sebuah meteor jatuh menimpa bumi ".

Jika para leluhur HOAX sudah ada sebelum memasuki milenial baru. Tidak mungkin tidak di milenial baru ini anak cucunya semakin terampil dan sangat canggih. Video dan audio telah berpadu untuk meringkus mata dan otak kita ke alam yang mereka ciptakan, 

      


BIBIR



Bibir melumat dan letup dengan semua pernyataan diri. Entah dusta atau kenyataan yang ada, namun semua bermuara kepadanya. 
Dalam kelok dan rekahannya ada sejuta ungkapan perasaan yang mengalir mewarnai setiap suasana. Kitapun terlumat kedalamnya bak sesendok gula dan kayu manis yang terteguk, harum mengisi seluruh rongga mulut. 
Ada yang tersenyum menikmati rasa namun tak jarang ada berpaling untuk pergi dan tak pernah kembali.
Warna dan relungnya membuka semua pintu jiwa, sekiranya itu telah terkunci seribu tahun. Begitu liat memisahkan hitam dan putih seperti menjadikan tawar air satu samudera. Inilah pintu jiwa untuk meluapkan segalanya. Bergerak lincah meliuk kata demi kata melukis fantasi jadi kenyataan. 

Siapa percaya iapun berubah menjadi fantasi dan di ruang lain khayalan telah berubah menjadi kenyataan.

Ya, akupun pernah melihat, liatnya bibir yang bertabur duri. Manis menutur emosi jiwa mengisahkan malam yang tak kunjung pagi, inilah hidup anak manusia yang menderita di pelukan zaman. Apa lacur dalam jelaga. Bibir berduri merobek daging menggores tulang. 
Hidup memang mesti dijalani tetapi apakah semua jalan harus gelap ?

Bibir terlalu sering Membumikan Sorga,